Rabu, 27 April 2016

KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE)



TUGAS ILMU BEDAH



            KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE)


                                         OLEH
NAMA        : KARTINA
NIM            : 11 14201 007

STIKES PUANGRIMAGGALATUNG BONE
2014

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Penyakit kanker payudara telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno kurang lebih 1600 SM. Menurut WHO, sekitar 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara. Setiap tahun lebih dari 250000 kasus baru kanker payudara terdiagnosis di Eropa dan kurang dari 175000 di Amerika Serikat (Anonim, 2011).Menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 70000 meninggal karenanya. Belum ada data statistic yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki peringkat pertama di antara kanker lainnya yang biasa dialami oleh wanita (Anonim, 2011).Kanker payudara merupakan kanker nomor dua terbanyak yang dialami oleh wanita Indonesia setelah kanker mulut rahim. Oleh karena itu, memeriksa payudara merupakan hal yang sangat penting. Umur penderita kanker payudara yang termuda adalah 20-29 tahun,yang tertua 80-89 tahun. Dan terbanyak berumur 40-49 tahun,yaitu 130 kasus (Prawirohardjo,2008
B.     Pengertian
Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya. (Anonim,2011).
Klasifikasi kanker payudara :
Tumor pimer (T)
Tx: tumor primer tidak dapat ditentukan
To: tidak terbukti adanya tumor primer
Tis: kanker insitu ,paget is pada papilla tanpa teraba tumor
T1: tumor <2 cm
T1a : tumor <0,5 cm
T1b : tumor 0,5-1 cm
T1c : tumor 1-2 cm
T2 : tumor 2-5 cm
T3 : tumor di atas 5 cm
T4 : tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax / kulit.
T4a : melekat pada dinding dada
T4b : edema kulit, ulkus, peau d’orange, satelit
T4c : T4a dan T4b
T4d : mastitis karsinomatosis
Nodus limfe regional (N)
Nx : pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
N0 : tidak teraba kelenjar axilla
N1 : teraba pembesaran kelenjar axilla homolateral yang tidak melekat
N2 : teraba pembesaran kelenjar axial homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya
N3 : trdapat kelenjar mamaria interna homolateral
Metastase jauh (M)
Mx : metastase jauh tidak dapat ditemukan
M0 : tidak ada metastase jauh
M1 : terdapat metastase jauh ,termasuk kelenjar subklavikula
Stadium kanker payudara :
Stadium I : tumor kurang dari 2 cm ,tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas
Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm ,tanpa keterlibatan LN , tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN.
Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm , dengann keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN.
Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh.
Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit keterlibatan LN supraklavikular.
Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.
C.     Etiologi
Meskipun penyebab kanker payudara tidak diketahui, riset mengidentifikasi sejumlah factor yang dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi :
1.      Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa
2.      Usia yang makin bertambah
3.      Tidak memiliki anak
4.      Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun
5.      Periode menstruasi yang lebih lama
D.    Patofisiologi
1.      Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
2.      Fase inisiasi
Perubahan dalam bahan genetic sel yang memancing sel menjadi ganas.
3.      Fase promosi
Sel yang telah mengalami insiasi akan berubah menjadi ganas.
4.      Fase metastatis
Metastatis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara.
E.     Manifestasi klinis
1.      Benjolan pada payudara yang berubah bentuk atau ukuran
2.      Kulit payudara berubah warna
3.      Puting susu masuk ke dalam
4.      Bila tumor sudah besar , mumcul rasa sakit yang hilang timbul
5.      Kulit payudara seperti terbakar
6.      Payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, tanpa menyusui
7.      Adanya borok (ulkus)
8.      Payudara sering berbaudan udah berdarah (Anonim,2011).
F.      Pemeriksaan penunjang dan diagnostik
1.      Laboratorium meliputi  :
a.       Morfologi sel darah
b.      Laju endap darah
c.       Tes faal hati
d.      Tes tumor maker dalam serum atau plasma
e.       Pemeriksaan sitologik  : penilaian cairan yang keluar spontan dari putting susu
2.      Mammagrafi
Menggunakan sinar untuk mendeteksi secara dini.
3.      Ultrasonografi
Untuk mendeteksi luka-luka pada daerah mammae,juga untuk membedakan tumor sulit dengan kista.
4.      Themography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal ari mammae.
5.      Xerodiography
Memberikan dan memasukkkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat.
6.      Biopsi
Untuk menentukan tumor jinak atau tumor ganas dengan cara pengambilan massa.
7.      CT Scan
Untuk diagnosis metastatis carcinoma payudara pada organ lain
8.      Pemeriksaan hematologi
Cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor ada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah
G.    Komplikasi
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura,tulang dan hati,gangguan neurovaskuler,factor patologi, fibrosis payudara dan kematian.
H.    Penanganan
1.      Operatif
Mastektomi adalah pengangkatan payudara.
Ada 3 jenis mastektomi ,yaitu :
a.       Modified Radical Mastectomy
b.      Total (simple) Mastectomy
c.       Radical Mastectomy
2.      Non operatif
a.       Radiasi
Radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma.
b.      Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul melalui infuse
CONTOH KASUS

Ny’S’ umur 38 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri dan  merasakan adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras dan bengkak. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu.
a.      Pengkajian
Pengkajian 11 pola fungsional Gordon
1)      Persepsi dan manajemen
Klien tidak langsug memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya karena menganggap itu hanya benjolan biasa.
2)      Nutrisi – metabolic
Kebiasaan diet buruk, klien akan mengalami anoreksia
3)      Eliminasi
Klien akan mengalami konstipasi
4)      Istirahat dan tidur
Klien mengalami sulit tidur dan sering terbangun karena nyeri
5)      Aktivitas dan latihan
Aktivitas dan latihan klien akan terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri
6)      Sensori dan kognitif
Klien mengalami gangguan karena nyeri pada daerah ca mammae
7)      Persepsi dan konsep diri
Klien mengalami peningkatan rasa kekhawatiran tentang penyakit yang dideritanya serta klien juga mengalami harga diri rendah
8)      Hubungan dan peran
Klien mengalami gangguan peran, persepsi terhadap peran yang besar dalam hidup
9)      Seksual dan reproduksi
Klien mengalami masalah karena kanker yang merusak payudaranya
10)  Stress dan koping
Klien mengalami kecemasan
b.      Diagnosa
Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobiliasasi lengan/bahu
Ansietas  berhubungan dengan stastus kesehatan
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi




c.       Intervensi, implementasi dan evaluasi
Diagnose
Tujuan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
nyeri berhubungan proses penyakit (adanya penekanan massa tumor),ditandai dengan :
DS:klien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kiri


DO:klien tampak meringis
Setelah dlakukan ASKEP 2x8 jam tingkat kenyamann klien meningkat, nyeri terkontrol dengan KH :
-          Klien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri 2-3
-          Ekspresi wajah tenang dan dapat istirahat,tidur 
Manajemen nyeri :
-          Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi.
Rasional :
untuk mengetahui sejauh mana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh klie sehingga dapat dijadikan acuan untuk intervensi selanjutnya.

-          Berikan lingkungan yang tenang.
Rasional :
Agar klien dapat beristirahat dan merasa nyaman

-          Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi.
Hasil : nyeri di bagian payudara sebelah kiri,seperti rasa terbakar dan nyerinya hilang timbul selama beberapa menit.





-          Memberikan lingkungan yang tenang
Klien tampak lebih rileks dan biisa istirahat.
S : Klien mengatatakan masih nyeri pada bagian payudara sebelah kiri
O : Klien tampak masih meringis
A : nyeri belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan :
-          Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi.
-          Berikan lingkungan yang tenang

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar