TUGAS ILMU BEDAH
KANKER
PAYUDARA (CA MAMMAE)
OLEH
NAMA : KARTINA
NIM : 11 14201 007
STIKES
PUANGRIMAGGALATUNG BONE
2014
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Penyakit
kanker payudara telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno kurang lebih 1600 SM.
Menurut WHO, sekitar 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara. Setiap tahun
lebih dari 250000 kasus baru kanker payudara terdiagnosis di Eropa dan kurang
dari 175000 di Amerika Serikat (Anonim, 2011).Menurut WHO, tahun 2000
diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 70000
meninggal karenanya. Belum ada data statistic yang akurat di Indonesia, namun
data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara
menduduki peringkat pertama di antara kanker lainnya yang biasa dialami oleh
wanita (Anonim, 2011).Kanker payudara merupakan kanker nomor dua terbanyak yang
dialami oleh wanita Indonesia setelah kanker mulut rahim. Oleh karena itu, memeriksa
payudara merupakan hal yang sangat penting. Umur penderita kanker payudara yang
termuda adalah 20-29 tahun,yang tertua 80-89 tahun. Dan terbanyak berumur 40-49
tahun,yaitu 130 kasus (Prawirohardjo,2008
B. Pengertian
Kanker
payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk
saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya. (Anonim,2011).
Klasifikasi
kanker payudara :
Tumor
pimer (T)
Tx: tumor primer tidak dapat ditentukan
To: tidak terbukti adanya tumor
primer
Tis: kanker insitu ,paget is pada
papilla tanpa teraba tumor
T1: tumor <2 cm
T1a : tumor <0,5 cm
T1b : tumor 0,5-1 cm
T1c : tumor 1-2 cm
T2 : tumor 2-5 cm
T3 : tumor di atas 5 cm
T4 : tumor tanpa
memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax / kulit.
T4a : melekat pada dinding dada
T4b : edema kulit, ulkus, peau
d’orange, satelit
T4c : T4a dan T4b
T4d : mastitis karsinomatosis
Nodus limfe regional (N)
Nx : pembesaran kelenjar regional
tidak dapat ditentukan
N0 : tidak teraba kelenjar axilla
N1 : teraba pembesaran kelenjar
axilla homolateral yang tidak melekat
N2 : teraba pembesaran kelenjar
axial homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan
sekitarnya
N3 : trdapat kelenjar mamaria
interna homolateral
Metastase jauh (M)
Mx : metastase jauh tidak dapat
ditemukan
M0 : tidak ada metastase jauh
M1 : terdapat metastase jauh
,termasuk kelenjar subklavikula
Stadium kanker payudara :
Stadium I : tumor kurang dari 2 cm
,tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas
Stadium IIa : tumor kurang dari 5
cm ,tanpa keterlibatan LN , tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm
dengan keterlibatan LN.
Stadium IIb : tumor kurang dari 5
cm , dengann keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan
LN.
Stadium IIIa : tumor lebih besar
dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada
penyebaran jauh.
Stadium IIIb : semua tumor dengan
penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit keterlibatan LN supraklavikular.
Stadium IV : semua tumor dengan
metastasis jauh.
C.
Etiologi
Meskipun
penyebab kanker payudara tidak diketahui, riset mengidentifikasi sejumlah
factor yang dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi :
1. Keluarga
yang memiliki riwayat penyakit serupa
2. Usia
yang makin bertambah
3. Tidak
memiliki anak
4. Kehamilan
pertama pada usia di atas 30 tahun
5. Periode
menstruasi yang lebih lama
D.
Patofisiologi
1. Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam
suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi
dan promosi.
2. Fase
inisiasi
Perubahan dalam bahan genetic sel yang memancing sel
menjadi ganas.
3. Fase
promosi
Sel yang telah mengalami insiasi akan berubah menjadi
ganas.
4. Fase
metastatis
Metastatis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap
terjadi pada kanker payudara.
E.
Manifestasi klinis
1. Benjolan
pada payudara yang berubah bentuk atau ukuran
2. Kulit
payudara berubah warna
3. Puting
susu masuk ke dalam
4. Bila
tumor sudah besar , mumcul rasa sakit yang hilang timbul
5. Kulit
payudara seperti terbakar
6. Payudara
mengeluarkan darah atau cairan yang lain, tanpa menyusui
7. Adanya
borok (ulkus)
8. Payudara
sering berbaudan udah berdarah (Anonim,2011).
F. Pemeriksaan
penunjang dan diagnostik
1. Laboratorium
meliputi :
a. Morfologi
sel darah
b. Laju
endap darah
c. Tes
faal hati
d. Tes
tumor maker dalam serum atau plasma
e. Pemeriksaan
sitologik : penilaian cairan yang keluar
spontan dari putting susu
2. Mammagrafi
Menggunakan
sinar untuk mendeteksi secara dini.
3. Ultrasonografi
Untuk
mendeteksi luka-luka pada daerah mammae,juga untuk membedakan tumor sulit
dengan kista.
4. Themography
Mengukur
dan mencatat emisi panas yang berasal ari mammae.
5. Xerodiography
Memberikan
dan memasukkkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-pembuluh darah dan
jaringan yang padat.
6. Biopsi
Untuk
menentukan tumor jinak atau tumor ganas dengan cara pengambilan massa.
7. CT Scan
Untuk
diagnosis metastatis carcinoma payudara pada organ lain
8. Pemeriksaan
hematologi
Cara
isolasi dan menentukan sel-sel tumor ada peredaran darah dengan sendimental dan
sentrifugis darah
G. Komplikasi
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe
(limfogen) ke paru, pleura,tulang dan hati,gangguan neurovaskuler,factor
patologi, fibrosis payudara dan kematian.
H. Penanganan
1. Operatif
Mastektomi
adalah pengangkatan payudara.
Ada 3
jenis mastektomi ,yaitu :
a. Modified
Radical Mastectomy
b. Total
(simple) Mastectomy
c. Radical
Mastectomy
2. Non
operatif
a. Radiasi
Radiasi
adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar
X dan sinar gamma.
b. Kemoterapi
Kemoterapi
adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil
cair atau kapsul melalui infuse
CONTOH
KASUS
Ny’S’
umur 38 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri dan
merasakan adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit
berwarna merah dan mengeras dan bengkak. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang
lalu.
a.
Pengkajian
Pengkajian 11 pola fungsional Gordon
1) Persepsi
dan manajemen
Klien
tidak langsug memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya karena
menganggap itu hanya benjolan biasa.
2) Nutrisi
– metabolic
Kebiasaan
diet buruk, klien akan mengalami anoreksia
3) Eliminasi
Klien
akan mengalami konstipasi
4) Istirahat
dan tidur
Klien
mengalami sulit tidur dan sering terbangun karena nyeri
5) Aktivitas
dan latihan
Aktivitas
dan latihan klien akan terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri
6) Sensori
dan kognitif
Klien
mengalami gangguan karena nyeri pada daerah ca mammae
7) Persepsi
dan konsep diri
Klien
mengalami peningkatan rasa kekhawatiran tentang penyakit yang dideritanya serta
klien juga mengalami harga diri rendah
8) Hubungan
dan peran
Klien
mengalami gangguan peran, persepsi terhadap peran yang besar dalam hidup
9) Seksual
dan reproduksi
Klien
mengalami masalah karena kanker yang merusak payudaranya
10) Stress
dan koping
Klien
mengalami kecemasan
b.
Diagnosa
Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobiliasasi
lengan/bahu
Ansietas berhubungan dengan stastus kesehatan
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi
c.
Intervensi, implementasi dan evaluasi
Diagnose
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
nyeri berhubungan proses penyakit
(adanya penekanan massa tumor),ditandai dengan :
DS:klien mengatakan
nyeri pada payudara sebelah kiri
DO:klien tampak
meringis
|
Setelah dlakukan ASKEP 2x8 jam
tingkat kenyamann klien meningkat, nyeri terkontrol dengan KH :
-
Klien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri 2-3
-
Ekspresi wajah tenang dan dapat istirahat,tidur
|
Manajemen nyeri :
-
Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi.
Rasional :
untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh klie sehingga dapat dijadikan
acuan untuk intervensi selanjutnya.
-
Berikan lingkungan yang tenang.
Rasional :
Agar klien dapat beristirahat dan
merasa nyaman
|
-
Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi,karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi.
Hasil : nyeri di bagian payudara
sebelah kiri,seperti rasa terbakar dan nyerinya hilang timbul selama beberapa
menit.
-
Memberikan lingkungan yang tenang
Klien tampak lebih rileks dan
biisa istirahat.
|
S : Klien mengatatakan
masih nyeri pada bagian payudara sebelah kiri
O : Klien tampak masih meringis
A : nyeri belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan :
-
Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi.
-
Berikan lingkungan yang tenang
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar